Sabtu, 14 Mei 2011

Oh, Tubuhku Diservice Teknisi Samapi Orgasme

Oh, Tubuhku Diservice Teknisi Samapi Orgasme



Andra tampaknya tahu kalau aku mulai terangsang maka kedua tangannya saat ini sedang meremas-remas lembut kedua tetekku.

“Sebentar lagi enak kok Tante”

Lidah dan bibir tidak ada henti-hentinya mempermainkan ketiak kanan plus pinggiran tetek kananku sehingga kepalanya terjepit di sela-sela ketiak kananku yang memegang bahunya sambil meremas-remas kaos yang dipakainya karena menahan geli. Saat itu aku ingin tahu kelanjutan keberanian Andra untuk menikmati tubuhku yang mulus ini dengan berusaha bangkit berdiri.

“Udah stopp!!”

Ternyata Andra menahan tubuhku untuk berdiri, kedua tangannya semakin liar meremas-remasnya dikedua tetekku yang masih terbungkus gaun satinku. Kemudian mulutnya pun mulai mengarah ke tetek kananku. Tangan kiriku mendorong kepalanya dan tangan kananku menampar pipi kanannya.

“Plakk!!”
“Apa yang Andra lakukan hah!!”

Aku mencoba berpura-pura, dan menunggu keberaniannya untuk menikmati wanita chinese yang selama ini tidak pernah diperlakukan atau disentuh oleh laki-laki pribumi apalagi seperti Andra yang hanyalah seorang teknisi. Ternyata tindakanku tadi membuatnya semakin garang. Kedua tangannya kembali hinggap dan meremas-remas tetekku dua-duanya, terkadang memainkan puting dari luar gaun satinku.

“Oohh dra.. Ampunn jangan terusinn Tante mau ke pestaa” kata-kataku mulai terbata-terbata menahan rasa tegangan yang mulai mengalir ke ubun-ubun.

“Kita pesta sendiri saja Tante”

Tangan Andra masih memainkan kedua putingku, dan mulutnya bergerak semakin mendekat ke tetek kananku. Andra mulai membuka ikatan gaun satinku yang berada dibelakang leher agar mulutnya dapat melahap bebas kedua tetekku yang tidak memakai BH. Setelah gaunku merosot hingga ke perut mulutnya langsung mengulum habis tetek kananku yang terlihat putingnya berwarna merah kecoklatan.

“Sshh bajingan kamu dra..”

Aku mulai mendesah keenakan. Lidahnya bergerak dengan lincah memainkan puting tetek kananku itu. Sedangkan tangannya yang satunya meremas-remas lembut tetekku yang sebelah kiri.

“Bajunya jangan diberantakin Dit.. Sshh.. Nanti Tante harus pergii.. Oohh”

Setelah puas dengan tetekku yang kanan mulutnya pindah ke tetek kiriku. Sedangkan tetekku yang kanan dimainkan dengan tangan kirinya.

“Suka ngisep tetek cina dra sshh” kupancing Andra dengan kata-kata yang menggairahkan sambil kedua mataku terpejam.
“Suka banget Tante” Andra semakin kuat menyedot-nyedot tetek kiriku.
“Pernah ngentotin wanita cina nggak dra aahh”
“Belum Tante..”

Kedua tanganku meremas-remas rambut Andra yang terasa sangat licin karena sarung tangan satin yang kupakai. Tangannya berpindah meraba dari perut sampai bagian bawah gaunku yang sudah tersingkap kemana-mana. Andra mengelus-elus terus paha kananku bagian dalam. Sedangkan mulutnya pun tidak pernah diam untuk memainkan tetek kiriku.

“Kalau mau ngentotin cina, Tante kasih waktu 10 menit Dit.. Mmhh” aku meregangkan kedua pahaku sehingga terbuka lebar.
“Nggak cukup Tante..”

Tangannya mulai semakin keatas paha bagian dalam, hingga tangannya menyentuh CD g-string ku. Jari tengahnya mencoba bermain diatas CD g-string ku.

“Harus cukup dra.. Sshh oohh.. Besok bisa dilanjutin lagi.. Mmhh” sambil terpejam nikmat.
“Maunya saya sekarang Tante”

Tangannya mulai mengelus-elus lembut diatas CD g-string ku yang mulai basah. Kadang mengelus-elus kadang Andra menekan-menekan sedikit pas diatas memekku yang berjembut lebat sehingga CD g-string ku tidak dapat menutupi lebatnya jembutku ini. Jembutku yang tidak tertutup CD g-string ku juga sesekali terkena usapan.

“Tante harus pergi.. Sshh.. Kalau tidak pergi.. Besok Andra nggak bisa ngentotin Tante lagi.. Oohh..” rangsangan yang kudapat begitu hebatnya.
“Besok yah besok Tante, sekarang kita ngentot aja” tangannya masih terus mengusap memekku dari luar CD.

Andra semakin memberanikan diri, bukan tangan saja, tetapi jari-jarinya dimasukin ke CD g-string supaya menyentuh langsung ke bibir memekku.

“Sshh dra.. Tante bisa digampar Om kalau nggak pergi sekarang.. Makanya tolong Tante.. Mmhh.. Kalau mau entotin Tante.. SEKARANG!!” aku berteriak saking tidak dapat menahan rangsangan.
“Ok Tante”

Andra mulai menarik CD g-string ku hingga lepas, tapi aku tetap mengenakan sepatu hak tinggiku. Posisiku saat itu masih bersandar disofa dengan pakaian yang sudah tidak karuan lagi. Andra menatap kawah yang sudah amat sangat basah itu dan tercium bau harum ciri khas memek.

“Bentar Tante aku mau bikin Tante semakin horney lagi..”
“CEPETAN BAJINGAN,” teriakku semakin tidak sabar.

Mulutnya mulai menciumi dari paha dan akhirnya tertuju ke terminalnya atau memekku. Lidahnya langsung menyentuh pinggiran memekku.

“Aahh,” aku berteriak sambil menggeliat.Oguh, eghohhh

Akhirnya Andra mulai menjilat memekku dari bagian pinggir. Tanganku menarik kepalanya semakin dalam terbenam di selangkanganku. Sesekali mulutnya menyedot-nyedot bagian dalam memekku.

“Aahhnjingg enakkhh”

Aku meremas rambutnya dengan dua tanganku yang memakai sarung tangan. Lidahnya mulai bermain di itilku yang sudah membesar itu sambil terkadang disedot-sedot.

“Bajingann.. Terussinn aahh cepett”

Badanku menggeliat-menggeliat tidak karuan ke sana kemari. Lidahnya terus bermain didalam memekku, kedua tangannya juga mengangkat kedua kakiku agar mudah lidahnya menjilati setiap bagian dari memekku. Dia trus bermain di memekku dengan rakusnya. Tangan Tante kiriku akhirnya memegang betis kiri dan tangan kanan memegang betis kanan sehingga kedua kakiku saat itu terangkat keatas membentuk huruf V untuk memudahkannya melahap habis memekku.

“Terusshh” aku semakin bernafsu karena selama ini aku belum pernah merasakan dijilat memeknya. Andra terus menjilat memekku yang sudah basah sekali dari bawah keatas, dari atas kebawah terus diulang-ulang. Badanku tergetar-getar dan kepalaku menggeleng terus ke kiri dan kekanan, sedangkan pinggulku berputar-putar.

“Tantee udahh nggaak tahaann oohh Kontolqo”

Lidahnya menerobos masuk ke dalam memekku lalu ditarik lagi, itu terus dilakukannya berulang-ulang, dengan diselingi sedotan ke memekku. Aku yang tidak kuat menahan kenikmatan ini akhirnya kedua kakiku menjepit kepalanya dan tanganku menggapai langit-langit yang tidak bisa diraih sedangkan badanku membusung kedepan. Aku lalui orgasme dengan teramat sangat indahnya yang melambungkan diriku ke impian yang selama ini tidak pernah kudapatkan. Semburan demi semburan terus keluar dengan tubuhku yang berkelojotan.

Andra tahu kalau aku sudah orgasme, sehingga Andra semakin kuat menyedot-nyedot belahan memekku.

“Aahhnjingg bangsatt oohh enakk”

Memekku basah kuyup setelah orgasme yang begitu deras. Lidahnya ternyata belumlah berhenti memainkan itilku, tangan kirinya meremes-meremes tetek kananku. Tubuhku masih tersandar disofa dengan gaun yang masih terpakai tapi sudah tersingkap kemana-mana. Karna basahnya teramat sangat, gantian tangan dengan kedua jarinya bermain dipinggiran memekku.

“Cepet Dit kalau mau ngentot.. Mmhh.. Sisa waktu Tante tinggal 5 menitt.. Sshh”

Kedua pahaku masih berada di bahunya kiri dan kanan. Tangannya masih mengusap-mengusap memekku, kadang Andra memainkan itilku dengan jari-jarinya. Aku mencoba berdiri sehingga kepalanya terjepit diselangkanganku. Gaun bagian bawah turun menutupi wajahnya, sedangkan gaun bagian atas kurapikan dengan mengikat kembali simpul dibelakang leherku.

Posisi seperti ini membuat mulutnya pas berada dibawah memekku, dan Andra memberikan sedotan yang kuat. Aku mencondongkan tubuh Sedikit kedepan karena tidak kuat menahan sedotan di memekku. Tangan kananku menekan kepalanya yang tertutup bagian bawah gaun satinku. Andra mengulangi lagi sedotan itu cuma sekarang yang jadi sasarannya adalah itilku yang kena disedot.

“Ahhnnjingg.. Enakkhh..” aku tidak kuat akhirnya menahan tubuh dengan kedua tangan diatas meja tamu sehingga posisiku jadi menungging. Lidahnya bergoyang menikmati itilku kekanan kekiri, sedangkan tangannya mengelus-elus pahaku.
“Entotin Tante dra.. Tante udah nggak tahannhh..” setengah berteriak sambil mendesah kuat. Tangannya mengelus puserku, mulutnya masih asik bermain dimemekku.
“Buka celananya dra.. Tante mau lihat kontol.. Sshh oohh”

Aku sudah tidak sabar ingin melihat kontol yang selama ini terbayang begitu besar dan kuat.

“Ok Tantee..”

Andra sambil mempermainkan memekku, kemudian dia berdiri untuk membuka celana dan CD nya sendiri. Andra langsung mengacungkan kontolnya yang sejak tadi ngaceng keras. Aku melihat kontol yang begitu besar dengan nafsunya karena tidak seperti kontol biasa, memekku sudah gatel sekali rasanya ingin dientot oleh kontol itu.

“Duduk Dit di sofa.. Please” aku mencoba untuk memohon.
“Yupss..” Andra langsung duduk di sofa dengan kontolnya berdiri tegak seperti monas.
“Baju Tante jangan dibuka ya dit..”

Aku masih berdiri dan meremas-remas kedua tetekku dengan tanganku yang terbungkus sarung tangan.

“Nggak apa-apa Tante..”

Tangannya kembali menerobos masuk dari bagian bawah gaun satinku dan mulai mengelus-elus memekku lagi. Aku menampar pipi kanannya dengan tangan kananku. Plakk!!

“Bajingan kamu dra sshh”

Aku langsung mengangkat gaun satin bagian bawah dan berlutut disofa diatas kontolnya. Jari tengahnya berusaha masuk dan akhirnya bisa walau sedikit menembus ke memekku. Andra langsung mengobok-obok isi memekku. Serangan tiba-tiba membuatku tidak kuat dan dengan kedua tangan bertumpu di bahunya.

“Aahhnjingg sshh” aku mendesah keenakan.kontolmu anjing auohgagag

Tangan satunya membuka gaun satinku bagian atas, mulutnya langsung mengulum tetekku. Tangannya terus bermain di dalam memekku.

“Aahh” aku membekap kepalanya sehingga terbenam di tetekku.

Mulutnya terus menyedot-nyedot tetekku. Tangan kiriku menggapai kontolnya lewat belakang pantatku. Memekku yang dimainkan dengan jari-jarinya membuat memekku mulai basah kembali. Aku mencoba meremas-remas kontol yang gede dan hitam itu.

“Achh pelan-pelan dong Tante oguh,,” Andra keenakan dan semakin kuat mengobok-obok memekku sambil memainkan itilku.
“Sshh masukin dra.. Tante mau kontol.. Pleasee” aku semakin tidak sabar untuk dientot sama Andra.
“Ok Tantee” Andra mulai naik sedikit agar kontolnya bisa masuk ke memekku.
.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More